Puisi Untuk Ayah

wahai angin…

bolehkah kutitipkan sepotong rindu untuk Ayah?

bolehkah aku sejenak memejamkan mata sekedar mengukir senyumannya?

senyum tulus yang selalu ia berikan pada puteri satu – satunya

segala memori tentangnya berperang didalam benak ini

aku ingin segera berhambur kedalam pelukannya

ayah…..

menjadi dewasa tak seindah yang terbayang

inginku menjadi puteri kecilmu lagi

yang selalu kau lindungi dari kerasnya dunia

kini puterimu telah dewasa

telah menemukan kehidupan barunya

melawan kerasnya takdir

harus berdamai dengan hati yang berkecamuk

entah berapa ribu derai air mata yang terjatuh

ternyata bahumu sanggup menenangkanku

kini aku menyadari wahai ayah

kau telah melawan kerasnya dunia lebih dari ini

satu memori yang tak pernah terlupa dalam benakku ayah…

kala hujan di sore itu

engkau rela menjemput puteri pulang mengaji

engkau rela derasnyaa air hujan membasahi tubuhmu

dan engkau menggendong puteri kecilmu diatas punggung kokohmu

ayah…

maafkan puterimu yang belum bisa memberikanmu kebahagiaan

semoga Tuhan selalu menyayangimu…


Terbit

dalam

karya

Tags:

Comments

Leave a Reply