Sebelum MeLirik Taman Wisata Bougenville, Bandung, kita masuk ke mata pelajaran sejarah dulu ya. hehe,

Sejarah di Gunung Puntang

Berabad-abad yang lalu di tanah pasundan ini pernah terdapat sebuah kerajaan yang disebut dengan ”nagara puntang”. Kerajaan yang melatar belakangi penamaan sebuah gunung yang terletak di dalam wilayah kerajaan ini.

Hal ini diperkuat dengan penemuan beberapa buah prasasti yang memperkuat fakta sejarah berdirinya kerajaan Puntang ini. Sayangnya hingga saat ini belum ada 1 pun ahli yang meneliti lebih dalam keberadaan Kerajaan Puntang.

Gunung puntang sendiri masuk ke dalam kompleks pegunungan Malabar pada ketinggian di 1300 mdpl, memanjang di Bandung bagian selatan.

Kawasan pegunungan Malabar adalah gugusan dari beberapa gunung…
1. Gunung Malabar (2328 mdpl),
2. Gunung Puntang (2223 mdpl),
3. Gunung Puncak Besar.

Gunung Puntang terletak di wilayah kampung Gamblok, Desa Cimaung, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Gunung ini menyajikan pemandangan alam yang mempesona. Udara yang sejuk,ditambah dengan berbagai cerita sejarah di dalamnya.

Gunung Puntang ini menjadi salah satu gunung bersejarah di Bandung, karna ada petilasan loji Belanda, Goa Belanda sekaligus dulu merupakan basis stasiun pemancar radio colonial yang lebih dikenal dengan nama radio Malabar buat nyebarin berita ke seluruh dunia.

Gunung Puntang memiliki empat puncak, yaitu
1. Mega,
2. Puntang,
3. Haruman,
4. Malabar.

Sehingga ga jarang orang menyebut nama keempatnya sebagai satu kesatuan buat nunjuk wilayah pegunungan itu.

Bandung adalah kota yang penuh nilai sejarah. Gunung Puntang ini sering dijadiin tempat perkemahan mahasiswa ato pelajar. Karna tempatnya yang ga terlalu jauh. Selain itu Gunung Puntang juga sering digunakan sebagai tempat wisata alam.

Di sini #MasBro #MbakBro bakal nemu goa Belanda, sungai, dan air terjun (Curug Siliwangi). Buat sampe ke Curug Siliwangi, harus mendaki Gunung Puntang dengan jarak tempuh 3,5 km dari lokasi Kolam Cinta. Jarak yang lumayan jauh karna harus ditempuh dengan jalan kaki. Area perkemahan di Gunung Puntang ini letaknya sekitar 1 km dari pos penjagaan. #MasBro #MbakBro akan disuguhin tebing yang cukup curam dengan pemandangan yang indah di sini, apalagi jika pemandangan sedang bersih. Tapi kadang pemandangan terhalang kabut tipis. Di bumi perkemahan ini #MasBro #MbakBro juga bisa istirahat bentar sambil nikmati makanan dan minuman khas Bandung.

Pemancar Radio Malabar

Pada tahun 1917-1929 pemerintah Hindia Belanda diriin sebuah stasiun pemancar radio Malabar. Tujuannya buat jadi sarana komunikasi Indonesia (Netherland Indies) sebagai Negara jajahan dengan pemerintahan Kolonial Belanda.

Pada proses pendirian radio pertama kali dipimpin oleh seorang teknisi dari Belanda yang bernama Dr. Cornelius Johannes de Groot. Kemudian diresmikan pada tanggal 5 Mei 1923 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu yaitu Dirk Fock.

Pada masa selanjutnya radio Malabar membuka jasa komunikasi public bagi warga Belanda yang tinggal di Indonesia dan kemudian membuat sebuah ungkapan yang terkenal di masa itu, yaitu “Hallo Bandung”.

Radio Malabar adalah sebuah prestasi yang patut dicatat sejarah dalam perkembangan radio dunia. Tapi sayang hampir gak ada yang nulis sampe sebuah situs di internet menyebutkan bahwa radio ini sebagai pemancar ark yang paling kuat yang pernah ada di dunia (world Most Powerfull Arc Transmitter Ever) .

Dengan semua kemampuan yang ada saat itu, komunikasi ke negeri Belanda yang berjarak lebih dari 12 ribu kilo meter berhasil dilakuin. Ini juga menjadi komunikasi nirkabel pertama di dunia yang bisa jangkau jarak antar benua.

Stasiun ini murni pemancar, sedangkan stasiun penerimanya ada di daerah Padalarang (15 KM) dan di Rancaekek (18 KM).

Tenaga listriknya dihasilin dari beberapa PLTA yang khusus dibangun Belanda saat itu yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah Dago Utara, PLTA di Dayeuh Kolot dan PLTA di Pangalengan lengkap dengan jaringan distribusinya hanya buat memenuhi kebutuhan radio Malabar.

Lebih jauh lagi Radio Malabar sebenernya bisa dibilang titik ujung dari sejarah berbagai aktifitas komunikasi modern di Indonesia.
Kok bisa?
Sejarahnya, jaringan komunikasi yang libatin Radio Malabar turut menjadi latar belakang berdirinya organisasi yang disebut PTT, yang menjadi cikal bakal berdirinya PT.Telkom Indonesia dan PT. Pos Indonesia.

Selain stasiun pemancar di lokasi ini banyak dibangun bangunan lain yang dijadiin komplek perkantoran dan rumah dinas. Pada areal itu terdapat sebuah kolam yang diberi nama Kolam Cinta, karna bentuk kolam tersebut berbentuk lambang cinta. Tempat ini menjadi tempat favorit para meneer dan noni Belanda.

Kopi Puntang

Salah satu yang makin membuat kopi lokal ini dikenal dunia adalah keberhasilannya menjadi juara pada ajang festival kopi internasional tahun 2016, di kota Atlanta, Amerika Serikat.

Kopi yang di tanam di Gunung Puntang adalah jenis biji Arabica yang terbaik, antara lain jenis red bourbon dan yellow catura. Ditanam oleh kurang lebih 150 orang petani local di areal 400 hektar dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Kopi “sunda gulali” adalah julukan buat jenis kopi dari Gunung Puntang, karakter rasa manis dan sedikit asam pada kopi tersebut, sangat pas berpadu dalam lidah. Jika dikecap lebih lagi kopi tersebut memiliki rasa buah lokal, seperti pisang, jambu biji, juga nangka.