Ga Cukup, Kenal Maka Sayang Ga Kenal Maka Sayang
Saksi Itu Berbeda Dengan Bersaksi
Ga bisa terbantah ternyata
Dimana ada gelap ada terang
Kalo mau tau kebenarannya
Alami sendiri bukan kata orang
Salam Mas Bro dan Mbak Bro
Pernah dikatain buruk sama orang lain?
Apapun yang kita lakuin pasti diperhatiin sama orang lain. Baik dan buruk tetep aja ada peluang kita untuk dikatain “jelek”. Contoh, kita menang lomba trus karna saking senengnya kita ngerayainnya “berlebihan menurut orang lain”. Sehingga kita jadi dicap sombong. Padahal kita ga ada maksud seperti itu.
Di era zaman “now” banyak bukti Mas Bro dan Mbak Bro. Coba liat komentar di sosial media. Pasti banyak komentar-komentar yang jelek. Meski sebenernya isi tulisan, isi gambar, dan isi video adalah prestasi. Kalo ada jempol naik selalu ada aja jempol turun.
Kenapa bisa seperti itu?
Ga Cukup, Kenal Maka Sayang Ga Kenal Maka Sayang
Seburuk apapun kita, orang-orang yang kita kenal akan menerima kita. Orang yang sayang sama kita pasti kasih “masukan” yang baik atas kesalahan kita. Alasan pertama kenapa orang komentar buruk tentang kita adalah karna mereka ga kenal.
Tapi meski udah kenal, sebenernya orang yang kita “belum tentu” sayang 100% sayang sama kita. Sekedar kenal belum tentu membuat orang 100% percaya.
Kenal itu adalah tangga pertama untuk menyayangi dan percaya.
Tangga kedua adalah menghabiskan waktu bersama.
Jadi kalau alami masa baik dan buruk. Jangan habiskan waktu sama orang yang sekedar kenal. Habiskanlah waktu bersama orang sudah sayangi dan percayai. Orang yang saling sayang dan percaya pasti saling berbagi dan saling menguatkan.
Lalu, udahkah kita ada di lingkungan yang sayangi dan percayai?
Saksi Itu Berbeda Dengan Bersaksi
Jokowi yang dari pelosok Solo menginspirasi kita untuk menjadi pemimpin. Chairul Tanjung menginspirasi kita untuk menjadi kaya dengan kerja keras. Judika menginspirasi kita kerja sesuai hobby. Banyak cerita orang-orang hebat yang mengispirasi kita untuk kejar mimpi.
Tapi, sehebat apapun cerita yang kita dengar dan ceritain. Semua itu akan kalah sama cerita yang kita alami sendiri. Bahkan meski ceritanya kalah hebat sama cerita orang lain.
Kita menang lomba nyanyi tingkat kecamatan akan lebih berharga. Daripada kita cerita Judika menang dilomba nyanyi tinggat nasional.
Kenapa?
Semua pasti punya pengalaman konyol saat kecil. Pengalaman sedih saat temen SD, SMP, dan SMA misalnya. Itu pasti lucu kalo diceritain sekarang. Selucu apapun cerita itu. Pasti lebih lucu kalo cerita sama temen yang sama-sama alami itu dulu. Kita pasti lebih seneng cerita sama temen lama daripada sama temen baru.
Karna saksi itu berbeda dengan bersaksi. Saksi itu lebih berharga dengan bersaksi. Kita menjadi “saksi” atas apa yang kita ceritakan. Bukan sekadar omong kosong.
Alami Sendiri Bukan Karna Kata Orang
Ada istilah dalam hukum yaitu testimonium de Auditu. Artinya adalah kesaksian atau keterangan yang hanya sekedar mendengar aja, kesaksian disampein menurut kata orang, kesaksian dari tangan kedua. Bahasa sederhanya pengertian testimonium de Auditu adalah kesaksian dari desas-desus aja.
Karna testimonium de auditu yaitu kesaksian atau keterangan hanya denger dari orang lain. Makanya ga dapat diterima sebagai alat bukti.
Tidak bisa dipungkiri memang kalo kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Tapi, apa yang kita alami sendiri yang akan membuat kita bertumbuh lebih baik. Bahkan lewat hal buruk sekalipun kita bisa belajar. Bahkan lewat hal buruk kita bisa belajar lebih banyak belajar daripada hal baik.
Dulu ada yang juara, karna juara mereka ga belajar banyak tinggal lanjutin cara yang sama. Tapi yang kalah coba evaluasi dan belajar dari kekalahan. Coba cara baru sampe. Ternyata lomba selanjutnya mereka akhirnya jadi juara.
Itulah kekuatan dari alami sendiri bukan karna kata orang.
Jadi seburuk apapun yang kita alami saat ini. Seberat apapun perjuangan untuk kejar mimpi. Sebesar apapun cita-cita yang mau kita kejar. Cukup kejar dan alami sendiri prosesnya.
Jangan lupa doa + usaha.
#
Ada temen yang pernah tanya, “kata mereka siapa aku?”
Lalu dia tanya, “menurutmu siapa aku?”
#
Senang bisa berbagi.
Semoga bermanfaat.
Mauliate
Ada nama artis Lidia Kandau
Ada lagi namanya Jaja Miharja
Percuma semua yang kita tau
Kalo kita hanya simpan aja
Sumber Tulisan
Hasanah, Sovia. 2017. Arti Testimonium de Auditu. hukumonline.com/klinik/detail/lt58dcb3732cca3/arti-itestimonium-de-auditu-i diakses pada pukul 10:31 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
Pengalaman Penulis
Lesmana, Andy. 2017. Testimonium de Auditu. kompasiana.com/alesmana/testimonium-de-auditu_551f84bb813311196e9de24d diakses pada pukul 10:31 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
Sumber Gambar
inilahbanten.co.id pukul 10:59 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
kabarpurwakarta.com pukul 10:52 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
metro.tempo.co pukul 10:54 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
loop.co.id pukul 10:49 WIB pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2018
#BelajarHidup
#TulisanKita
20180318 0937WIB Kamis
Rumah Pangkalan, Binus Syahdan Jakarta
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.