Dari Jongoss Menjadi Boss : #BelajarHidup

Xavier Sotomayor

Biarlah Kesusahan Kemarin Jadi Kesusahan Kemarin
Sehebat Apapun Karyawan Ga Akan Pernah Jadi Pemilik

Saat petir bunyi gemuruh
Baiknya kita ngapain?
Boss yang tukang suruh
Belum tentu bisa kerjain

Salam Mas Bro dan Mbak Bro

Apa posisimu dikerjaan sekarang?

Ada yang jadi general manager, ada yang jadi manager, supervisor, koordinator, dan bahkan staf. Sebaik apapun posisi kita sekarang, kita tetep jadi karyawan si pemilik perusahaan kan?

Dan, sebaik apapun posisi kita sekarang, kita pasti pengen jadi boss dong?

Daniel Garcia

Biarlah Kesusahan Kemarin Jadi Kesusahan Kemarin

Kita harus sadari, sesulit apapun keadaan kemarin ditahun yang lama. Saatnya kita masuk permulaan yang baru. Tahun ini beda sama tahun sebelumnya.

Ini ga sekedar prolog untuk masuk tahun 2018. Tapi harus mantepin dalam hati. Biarlah kesusahan kemarin jadi kesusahan kemarin.

Sakit tahun lalu sembuh tahun ini.

Gaji kecil tahun lalu naik gaji tahun ini.

Jalan kaki tahun lalu naik motor tahun ini. Naik motor tahun lalu naik motor tahun ini. Naik kendaran umum tahun lalu naik kendaraan pribadi tahun ini.

Ngekos tahun lalu ngontrak tahun ini. Ngontrak tahun lalu punya rumah tahun ini.

Sedih tahun lalu bahagia tahun ini.

Apalagi?

Silahkan buat permintaan sendiri ya Mas Bro dan Mbak Bro

Andy Beales

Sehebat Apapun Karyawan Ga Akan Pernah Jadi Pemilik

Sebelum kita ngobrol jauh soal “Dari Jongoss Menjadi Boss”, pasti beberapa kita alami cerita ini, apalagi yang kerja diperusahaan.

#

Direktur Utama (boss) sekaligus pemilik perusahaan udah tua dan mulai sakit-sakitan. Pelan-pelan anak-anaknya (anak boss) masuk perusahaan dan megang posisi-posisi penting.

Sayangnya beda orangtua beda juga anak. Cara memimpin boss beda sama cara memimpin anak boss. Boss mimpin dengan kasih contoh. Kalo ada masalah kita duduk bareng cari jalan keluarnya bareng. Sedangkan anak boss, bisanya nyuruh-nyuruh aja. Kalo ada masalah, “Aku ga peduli gimana caranya, besok masalah ini udah selesai”.

Sayangnya, kita mau kerja keras seperti apapun. Kita ga akan pernah menjadi boss, kita akan tetep menjadi jongos. Anak yang punya perusahaan yang akan lanjutin ngurus perusahaan.

#

Michael Afonso

Dari Jongoss Menjadi Boss

Tahun baru kita harus berubah, dari jongoss menjadi boss.

Langkah pertama adalah mulai perubahan dari pribadi. Ubah karakter.

Karakter ga bisa diubah kayak ganti baju kotor ke baju baru. Perlu diawali dengan kemauan, komitmen, hingga jadi kebiasaan. Nah, kebiasaan kita itulah yang akan menjadi karakter kita. Karakter adalah hasil akhirnya.

Didunia ini ga ada yang abadi selain perubahan, saat kita bilang sekarang jam 14:01 WIB, sebenarnya udah ga lagi. Udah jam 14:01 WIB lewat 1 detik.

Jadi gimana caranya untuk berubah?

#1. Kenali Musuh Terbesar Kita

Buka hapemu, buka kamera, dan pasang kamera depan lalu selfie-lah. Liat hasilnya, dialah musuh terbesar.

Dia yang buat kita ga mau bangun pagi. Dia yang buat kita tunda kerjaan, dan dia juga yang buat buat kita ragu mulai hal yang baru, takut ngomong terbuka, bahkan malu dekati pasangan baru.

#2. Lakuin Kebiasaan Baru yang Meng”hasil”kan

Kebiasaan lama yang suka duduk lama didepan tipi dan buka sosial media berjam-jam. Hentikan.

Itu menghasilkan?

Kalo ga, ya hentikan.

Tapi kalo ada kebiasaan lama yang bermanfaat, lanjutin aja. Apalagi kalo itu mendukung tujuan baru ditahun yang baru. Intinya awalan yang baru harus menghasilkan hal yang baru.

#3 Kenali Momen

Momen apapun bisa jadi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baik dan besar.

Seperti yang kita lakuin sekarang. Ini adalah momen tahun baru yang kita jadiin batu loncatan untuk awal yang baru.

Tapi jangan salah kaprah ya, momen buruk pun bisa jadi kesempatan untuk lakuin hal baik. Kegagalan, bencana, dan momen sedih lainnya. Bisa jadi kesempatan untuk berubah.

Petani pake sisa hasil panennya sebagai pupuk organic untuk tanaman selanjutnya. Jadi kegagalan kita dimasa lalu bisa jadi pupuk kita untuk mulai hal yang baru.

#4 Belajar Dari Pengalaman

Ga ada orang yang pengalamannya bener-bener sama. Jadi sebenernya semua orang punya jalan berhasilnya masing-masing.

Mungkin kita liat ada orang yang lebih pintar dari kita, lebih cantik dan ganteng dari kita, lebih terkenal, dan lebih-lebih lainnya. 1 yang mereka ga punya adalah apa yang kita punya.

Jokowi jelas kalah sama Bambang Pamungkas dalam main bola. Mereka jelas ga bisa disamain dalam bidang yang sama.

Karna itu apapun yang kita alami dimasa lalu, baik dan buruk. Itu adalah modal kita dimasa depan.

#5 Jalan Dalam Terang

Teroris lakuin bom bunuh diri karna mereka yakin itu bener. Ada orang sukses karna ga mau dianggap rendah. Partai politik jelekin lawannya karna dia ga bisa lebih baik.

Cukuplah salah dimasa lalu.

Lakuin semua sekarang dengan cara yang terang, dijalan yang terang, dan untuk tujuan yang terang.

Pelan tapi pasti kalo kita bertahan lakuin itu maka akan berdampak sama keluarga, temen, dan lingkungan kita.

Sekali lagi.

Tahun baru kita harus berubah, dari jongoss menjadi boss.

Maka kita harus punya tanah garapan sendiri. Kita harus mulai buat usaha sendiri. Buat usaha sendiri yang akan kita warisin buat anak-anak kita nanti. Tapi didik mereka menjadi anak yang layak miliki usaha itu. Ga seperti anak boss kita yang dulu.

#

Tuhan kasih “kesempatan” semua orang jadi pemenang. Jadi kita bisa memilih.
Sayangnya banyak memilih “kesempatan” untuk ga menang.

#

Ada Hawa ada Adam
Pertama Ciptaan Tuhan
Ga usah jadi dendam
Cukup lakuin perubahan

#BelajarHidup
#TulisanKita
20180110 1304WIB Rabu
Rumah Citayam

Sumber Tulisan
Pengalaman Penulis
Ezra, Jakoep. 2006. Succes Through Character – Sukses Melalui Karakter. Penerbit Andi. Yogyakarta

Sumber Gambar
unsplash.com dibuka pukul 04:27 WIB pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2018

Comments

Satu tanggapan untuk “Dari Jongoss Menjadi Boss : #BelajarHidup”

Tinggalkan Balasan