Monumen Nasional, atau yang populer disebut “Monas”, adalah salah satu monumen yang dibangun pada era Sukarno. Bagian atas Monumen Nasional (Monas) adalah Kotak Kebebasan. Itu melambangkan tekad rakyat untuk mencapai kebebasan dan penobatan atas usaha mereka dalam Proklamasi Kemerdekaan pada Agustus 1945. Bangunan marmer setinggi 137 meter itu dilapisi dengan nyala api yang dilapisi dengan 35 kg emas. Lantai bawah merupakan museum bersejarah dan aula untuk meditasi. Monumen ini terbuka untuk umum dan lift bisa membawa pengunjung ke puncak, yang menawarkan pemandangan kota dan laut.
Pergilah lebih pagi supaya tidak terlalu ramai dan tidak ada kabut asap. Monas juga sangat ramah bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus. Pameran diorama di ruang bawah tanah memberikan penjelasan tentang sejarah Indonesia.
Konstruksi dimulai pada tahun 1961 di bawah Presiden Soekarno namun tidak selesai sampai tahun 1975, di bawah Presiden Soeharto. Monumen tersebut memajang beberapa museum. The Freedom Hall menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui serangkaian diorama, sedangkan Aula Kontemplasi menampilkan dokumen Deklarasi Kemerdekaan yang asli dan rekaman pidato tersebut.
Monumen Nasional, atau yang populer disebut “Monas”, adalah salah satu monumen yang dibangun pada era Sukarno. Bagian atas Monumen Nasional (Monas) adalah Kotak Kebebasan. Itu melambangkan tekad rakyat untuk mencapai kebebasan dan penobatan atas usaha mereka dalam Proklamasi Kemerdekaan pada Agustus 1945. Bangunan marmer setinggi 137 meter itu dilapisi dengan nyala api yang dilapisi dengan 35 kg emas. Lantai bawah merupakan museum bersejarah dan aula untuk meditasi. Monumen ini terbuka untuk umum dan lift bisa membawa pengunjung ke puncak, yang menawarkan pemandangan kota dan laut.
Pergilah lebih pagi supaya tidak terlalu ramai dan tidak ada kabut asap. Monas juga sangat ramah bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus. Pameran diorama di ruang bawah tanah memberikan penjelasan tentang sejarah Indonesia.
Konstruksi dimulai pada tahun 1961 di bawah Presiden Soekarno namun tidak selesai sampai tahun 1975, di bawah Presiden Soeharto. Monumen tersebut memajang beberapa museum. The Freedom Hall menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui serangkaian diorama, sedangkan Aula Kontemplasi menampilkan dokumen Deklarasi Kemerdekaan yang asli dan rekaman pidato tersebut.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.