Indonesia di hadapkan dengan banyak persoalan dalam aspek ekonomi akibat dari pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi di Indonesia nampak memperihatinkan, ekonomi secara global 2020 diperkirakan bisa jatuh seperti depresi 1930, bukan lagi seperti tahun 2008 atau 1998. Kondisi ini juga memicu penurunan perdagangan bahkan perdagangan internasional. Di Indonesia sendiri berbagai sektor harus terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik yang harus menghentikan proses operasi karena kondisi tidak memungkinkan.
Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat di pungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak baik”. berdasarkan pertumbuhan dari tahun ke tahun, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk “di rumah saja” maka banyak orang menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi.
volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga pun otomatis meningkat. Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada 2020 juga turun drastis hanya sejumlah 2,61 juta kunjungan, berkurang 34,9 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini sejalan dengan adanya larangan penerbangan antar negara yang mulai diberlakukan pada pertengahan Februari lalu. Jumlah penumpang angkutan rel dan udara juga tumbuh negative seiring dengan diberlakukannya PSBB.
Bila prediksi yang ditujukan untuk pendidikan dan penelitian ini benar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada kuartal kedua. Idul Fitri yang biasanya mempunyai pengaruh cukup besar untuk menggerakkan perekonomian, akan menjadi sebaliknya dikarenakan adanya PSBB.
Dalam menghadapi pelemahan terhadap ekonomi seperti ini, diperlukan langkah antisipasi ke depan. Pemerintah tidak bisa tinggal diam dalam mengambil langkah. “Pelemahan ini bisa diantisipasi dengan beberapa kebijakan. Pertama pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kemudian pelonggaran PSBB secara berhati-hati, mall, pasar, kantor sudah mulai dibuka di masa transisi, selain itu pemerintah juga mencoba mempercepat reformasi ekonomi (RUU Cipta Kerja).
Dengan melakukan pemulihan melalui jalur kebijakan,pihak pemerintah juga bisa memberikan bantuan terhadap masyarakat. dengan stimulasi daya beli masyarakat lalu kembangkan aktivitas masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.