1. Kau memutuskan pergi. Berbelok kiri, lalu lenyap ditelan tikungan.
2. Dan aku akan tetap menunggumu. Meski dalam kondisi sedingin, segelap, sesenyap, dan semengilukan ini.
3. Sejak itu, aku merasa menemukan bahu tempat bersandar yang telah lama hilang.
4. Bagaimana kau datang ke dalam hidupku seperti matahari pagi. Menyinariku yang sedang muram-muramnya. Kau tidak hanya membawa lilin atau lampu, kau membawa matahari untukku.
5. Berkat kebiasaan menanti suaramu, kemampuan pendengaranku hampir menyerupai burung merpati. Mampu menangkap bunyi infrasonik.
6. Kau tampak melihat-lihat langit. Barangkali menakar hari akan tetap cerah atau hujan turun lagi seperti tadi.
7. Waktu demi waktu berlalu. Malam demi malam melintasiku. Dan masih tanpa kau.
8. Aku tidak pernah menghitung waktu sehingga aku tak tahu telah berapa lama aku menunggu.
9. Detik-detik kulalui dengan kesabaran yang kian subur. Aku tidak beranjak sedikit pun. Boleh dibilang tubuhku nyaris tidak bergerak.
10. Di sini, bangku yang kududuki telah berlumut, daun-daun berguguran, kering, mati, dan tumbuh kembali.

Apa kata bijak yang kau sukai?
Udah pernah cari ulasannya ga?
Coba cari di website ini?
Kalo belum ada, silahkan daftar disini.
Mau tanya? klik kekitaan.com/mauNULIS

Baca Juga : Lawan Orangtua Dengan Karya

Wuhuiii.
Akhirnya selesai juga ya.