IKIGAI – What is That?

Bunga matahari muncul petang
Bersama rumput berirama
Hello selamat datang
Bareng gue Dyah Pratiwi siswi Wikrama

Yuhu, gimana nih pantun gue hari ini? Sabi lah ya. Temen-temen, hari ini gue mau 3C nih apa tuuu ‘Cerita-Cerita Cerdas’

Gue mau cerita nih, pasti langsung bikin temen-temen cerdas jadi cicitan Albert Einstein, haha.

Hari ini kekitaan mengadakan Google Meet nih sama siswa/siswi BDP SMK Wikrama Bogor, materi hari ini adalah Menentukan Tujuan Hidup Sesuai Minat serta mengulas sedikit materi minggu kemarin.

Minggu kemarin belajar apa sih emangnya? Belajar Cara Menulis Online Yang Baik & Benar sob, tadi siang salah satu karya teman gue dikoreksi dan yap punya gue juga banyak salahnya. Akhirnya gue tahu apa yang harus gue perbaiki.

Dimateri minggu ini, kita membahas ‘ikigai’. Ikigai? What is that? Terlihat dari katanya saja sebagian orang sudah tahu ya temen-temen, kata ikigai ini berasal dari bahasa Negeri Sakura di Asia Timur sana.

Ikigai memiliki arti yang sangat bermakna. Pertama “iki” yang berarti hidup atau kehidupan dan “gai” berarti nilai jadi ikigai adalah Nilai Kehidupan.

Ikigai adalah istilah Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Orang Jepang terbiasa dengan tersenyum manis, ramah, dan sopan santun salah satu bentuk kesenangan tersendiri loh sob.

Ikigai ini meliputi hal kegembiraan atau kegemaran sekecil apapun yang akan menyatukan puzzel-puzzel yang rampung di dalam hidup kita.

Ikigai memiliki beberapa unsur, yaitu:

1.Apa yang kamu suka?

2.Apa yang kamu kuasai?

3.Apakah orang lain membutuhkan hal yang kamu bisa?

4.Apakah orang lain akan membayar dan hal tersebut menjadi profesi?

Simplenya gini sob, suka-kuasai-dibutuhkan-membayar-pekerjaan. Ini merupakan siklus dari potensi bakat & minat yang ada ya sob.

Pertama sebelum webinar dimulai dari pihak kekitaan mensurvei terlebih dahulu melalui link google form sob, dari mulai kita bisa apa sih? Kita suka apa sih? Kita menguasai alat apa sih? Pertanyaannya seperti itu, simple namun untuk remaja yang masih labil ini sangat sulit loh sob.

Pak Kita menanyakan kebeberapa temen gue nih sob, kamu suka apa dan sudahkah kamu menguasai hal tersebut.

Pak Kita bertanya “kamu bisa hidup tidak jika dari menulis?” temen-temen gue menjawab dengan kebingungan entah itu dari pertanyaannya atau jawabannya yang belum memiliki kata-kata yang tersusun.

Jika gue yang menjawab maka gue akan menjawab:

“Bisa! Saya bisa hidup, hari ini membahas ikigai dimana itu adalah nilai kehidupan mencakup hal yang kita sukai terlebih dahulu. Saya suka menulis, maka saya akan senang dan teratur dalam menghadapi kehidupan saya dengan menulis, terbukti jika begitu saya bisa menulis. Di Jepang ikigai menunjukan betapa senangnya orang Jepang baik sekecil apapun, beitupun saya yang senang menulis menjadi nilai kehidupan saya. Tulisan saya mengandung nilai, saat saya menulis semuanya saya curahkan yang ada di dalam hati saya. Maka saya bisa hidup”.

Sayangnya, gue gak dapet kesempatan ditanya. Dan gue entah kenapa tadi siang gue gak berani sama sekali untuk speak up. Padahal biasanya gue seneng publik speaking, seneng speak up. Dan akhirnya pas di akhir gue menyesal kenapa ya tadi gak speak up.

Dan minggu kemarin sempat mendapatkan tugas membuat channel atau akun untuk content creator, gue sudah punya channel youtube pribadi. Gue sudah mulai upload content tahun lalu dan itu sesuak dengan yang gue suka yaitu anime.

Minggu kemarin di meet dengan Pak Kita gue juga menjawab gue suka anime dan gue ingin jadi content creator yang membahas seputar anime. Gue sudah mulai dari tahun lalu dari youtube, tweeter, dan tiktok.

Pak Kita bertanya lagi ke beberapa temen gue, dan gue pengen speak up kalau gue sudah punya dan pencapaian terbesar gue mencapai view 1,4 ribu penonton di youtube.

Awalnya iseng aja sih sob, tapi pas tahu seperti itu gue seneng gak ketulungan, Subhanallah. Dan ada beberapa konten lain yang gue buat.

Lagi-lagi gue gak berani speak up, padahal kalau gue speak up, bisa jadi gue memang memiliki potensi tersendiri. Entah kenapa gue merasa sangat tidak berani dan percaya diri. Gue harap gue bisa untuk kedepannya. Pasti! Gue harus bisa!

Terimakasih Pak Kita & kekitaan atas materi yang disampaikan. Guru-guru BDP SMK Wikrama yang luar biasa, dan teman-teman seperjuangan.

Yosh, segitu dulu aja temen-temen 3C gue kali ini. Ets masih inget gak 3C? Three C? Inget selalu ya “Cerita-Cerita Cerdas” sekali cerita cerdas seketika.

Semoga kita semua dalam keadaan sehat selalu & tetap jaga imunitas tubuh, tetap semangat and love your self! See you! Bye bye!!!

Comments

Tinggalkan Balasan