Asal-usul terbentuknya sinemart

Sinemart dibentuk pada tahun 2003 oleh Leo Sutanto, Sentot Sahid, Heru Hendriarto dan Lala Hamid. Leo Sutanto, yang telah dikenal di dunia perfilman Indonesia, namun selama 25 tahun karirnya dia mempunyai kerinduan untuk menyampaikan cerita-cerita yang inspirasional. Dari keinginan inilah, Sinemart terbentuk.Proyek pertama kami adalah ā€œMalam Pertamaā€ (2003), sebuah serial televisi untuk SCTV yang pada akhirnya mendapat banyak nominasi di ajang SCTV Awards 2003. Namun terobosan besar pertama kami adalah adaptasi kami untuk ā€œAda Apa Dengan Cinta?ā€ (2003) menjadi sebuah serial TV. Proses audisi untuk pemeran dikemas dalam bentuk reality show, yang merupakan acara realitas berskala nasional pertama di Indonesia.Sejak didirikan, kami telah mengukuhkan posisi sebagai salah satu pemeran utama di dunia perfilman Indonesia. Cakupan dan pertumbuhan perusahaan kami bertumbuh pesat dengan portfolio lebih dari 150 judul program untuk televisi, dengan ribuan jam tayang program untuk televisi. Ditambah pula divisi Sinemart Pictures kami yang telah berhasil membuat 20 film layar lebar. Sampai saat ini, semua produksi kami selalu menjanjikan rating tinggi dan tanggapan memuaskan dari publik nasional dan internasional (terutama Asia Tenggara).

Sinemart, yang diambil dari 3 kata ā€˜Sinemaā€™, ā€˜Artā€™ dan ā€˜Martā€™ menggambarkan secara tepat apa visi dari perusahaan kami ini. Kami berusaha menciptakan sebuah campuran sempurna antara ā€˜seniā€™ dan ā€˜dagangā€™ melalui medium film. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kerinduan akan menyampaikan cerita-cerita yang inspirasional merupakan fondasi kami untuk mengembangkan sebuah serial televisi atau film layar lebar.Sebuah cerita inspirasional tentunya subjektif dengan selera orang, namun cara kami menceritakan adalah yang membuat kami beda dari yang lain. Gaya cerita kami bisa digambarkan sebagai kombinasi dari artistik dan komersil, yang menurut kami sangat tepat sebagai penarik perhatian untuk berbagai umur dan latar belakang.Eksklusif tetapi mudah dijangkau, menjadi idaman kami untuk bagaimana kami ingin dilihat khalayak luas. Kita akan mengerjakan dan mempromosikan produksi kami secara maksimum namun tanpa kesan akan mengintimidasi publik. Adalah ikrar kami untuk meneruskan kontribusi-kontribusi kami ke dalam industri perfilman Indonesia dengan selalu mencari dan memberi kesempatan bagi darah-darah baru, terobosan baru dalam presentasinya dan (tentunya) cerita-cerita baru yang inspirasio

nal


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan