Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Halo, perkenalkan nama saya Melani Retno Cahyani. Saat ini saya masih duduk di kelas 10 tepatnya di SMK Wikrama Bogor. Hari ini, tepatnya hari Jumat, 2 April 2021. Hari ini libur bukan? Dikarenakan tanggal merah. Di hari liburku ini, saya mengisi waktu dengan merangkum materi mata pelajaran yang biasa disingkat dengan PPKn mengenai “Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Untuk menambah wawasan kalian mengenai seni rupa, saya akan membahas seni rupa yang saya dapatkan hari ini. Yuk langsung aja kita bahas!

A. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.

a. Secara Politis Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

b. Secara Antropologis Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah pendapat para ahli tentang integrasi:

• Howard Wriggins Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

• Myron Weiner Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

• Dr. Nazaruddin Sjamsuddin Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horisontal.

• J. Soedjati Djiwandono Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 145 tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

B. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.

2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.

4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

5. Penggunaan bahasa Indonesia.

6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.

7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.

8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.

9. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

10. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

C. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.

2. Kurangnya toleransi antargolongan.

3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.

4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.

Comments

Leave a Reply