Makna Lagu Two Faced Linkin Park ceritaIN tentang arti perasaan terjebak di tengah-tengah situasi penuh manipulasi dan kebohongan.💬
Makna Lagu Two Faced · Linkin Park
Intro:
Kniht flesym raeh t’nac I
» Aku tidak bisa mendengar diriku sendiri berpikir
Kniht flesym raeh t’nac I
» Aku tidak bisa mendengar diriku sendiri berpikir
Get right
» Dapatkan yang benar
» Frasa ini adalah “I can’t hear myself think” yang diucapkan terbalik, menggambarkan kebingungan dan kekacauan yang dirasakan narator saat terjebak dalam situasi penuh konflik.
Bait 1:
Last time, I was hanging by a thread
» Terakhir kali, aku hanya menggantung pada harapan tipis
Trying to say I’m not but I’m in it over my head
» Berusaha menyangkal, tapi aku benar-benar tenggelam dalam masalah ini
That’s when I figured out where it led
» Saat itulah aku mulai menyadari ke mana ini akan berakhir
Beginning to realize that you put me over the edge
» Mulai menyadari bahwa kaulah yang membawaku ke batas ini
» Bait pertama menggambarkan perasaan narator yang awalnya merasa kuat, namun akhirnya sadar bahwa dirinya telah terjebak terlalu dalam dalam hubungan yang tidak sehat. Dia mulai mengerti bahwa orang lain dalam hubungan ini yang mendorongnya ke ambang batas.
Pre-Reff:
Your truth’s not rigid, your rules aren’t fair
» Kebenaranmu tidak konsisten, aturanmu tidak adil
The dark’s too vivid, the light’s not there
» Kegelapan terlalu nyata, dan tidak ada cahaya yang bisa kulihat
I start to give in, but I can’t bear
» Aku mulai ingin menyerah, tapi tak sanggup
To put it all behind, I run into it blind like
» Untuk melupakan semua, aku malah terus menerjang ke dalamnya dengan mata tertutup
» Pada bagian pre-reff ini, narator menyadari ketidakadilan dalam hubungan mereka. Meski merasa terjebak dan ingin melepaskan diri, dia kesulitan untuk benar-benar melangkah pergi, terjebak dalam harapan yang terus ia pegang tanpa arah jelas.
Reff:
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Bermuka dua, terjebak di tengah-tengah
Too late
» Terlambat
Counting to zero
» Sudah terlambat, menghitung hingga nol
You should have recognized
» Kamu seharusnya sudah mengenali
It’s too late for choosing sides
» Seharusnya kau menyadarinya, sudah terlambat untuk memilih sisi
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Bermuka dua, terjebak di tengah-tengah
Two faced!
» Bermuka dua!
» Bagian reff ini menunjukkan ketegangan antara narator dan seseorang yang dianggapnya “bermuka dua” atau tidak jujur. Dia merasa terjebak di tengah kebohongan dan konflik, serta menyadari bahwa sudah terlalu terlambat untuk memilih sisi atau menyelamatkan situasi.
Bait 2:
Last time, you told me it wasn’t true
» Terakhir kali, kau bilang itu tidak benar
And pointing every finger at things that you didn’t do
» Menyalahkan hal-hal yang tidak kau lakukan
So that’s why I kept missing the clues
» Itulah mengapa aku terus melewatkan petunjuk
And never realized that the one that did it was you
» Dan tak pernah sadar bahwa kamulah yang melakukannya
» Pada bait kedua, narator menyadari bahwa selama ini orang lain dalam hubungan ini selalu mengelak dari tanggung jawab. Orang tersebut berpura-pura tidak bersalah, membuat narator melewatkan petunjuk bahwa dialah sumber masalah.
Pre-Reff:
Your truth’s not rigid, your rules aren’t fair
» Kebenaranmu tidak konsisten, aturanmu tidak adil
The dark’s too vivid, the light’s not there
» Kegelapan terlalu nyata, dan tidak ada cahaya yang bisa kulihat
I start to give in, but I can’t bear
» Aku mulai ingin menyerah, tapi tak sanggup
To put it all behind, I run into it blind like
» Untuk melupakan semua, aku malah terus menerjang ke dalamnya dengan mata tertutup
» Diulangnya bagian ini menekankan kebimbangan dan kekecewaan narator yang merasa terjebak di dalam ketidakpastian dan ketidakadilan dalam hubungan ini.
Reff:
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Bermuka dua, terjebak di tengah-tengah
Too late
» Terlambat
Counting to zero
» Sudah terlambat, menghitung hingga nol
You should have recognized
» Kamu seharusnya sudah mengenali
It’s too late for choosing sides
» Seharusnya kau menyadarinya, sudah terlambat untuk memilih sisi
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Bermuka dua, terjebak di tengah-tengah
Two faced!
» Bermuka dua!
» Bagian reff yang berulang menggarisbawahi perasaan narator yang merasa tertipu dan terjebak dalam hubungan ini. Ia sadar bahwa hubungan ini sudah tak bisa diselamatkan.
Bridge:
I can’t hear myself think
» Aku tak bisa mendengar pikiranku sendiri
I can’t hear myself think
» Aku tak bisa mendengar pikiranku sendiri
I can’t hear myself think
» Aku tak bisa mendengar pikiranku sendiri
» Bridge ini menggambarkan kekacauan batin narator, di mana ia merasa pikirannya sudah terdistorsi oleh konflik dan kebohongan yang terus-menerus menghantuinya.
Pre-Reff:
Stop yelling at me
» Berhentilah berteriak padaku
I can’t hear myself think Yeah
» Berhenti meneriakiku, aku tak bisa mendengar pikiranku sendiri, ya
Stop yelling at me
» Berhenti meneriakiku, berhenti meneriakiku
Stop yelling at me
» Berhenti meneriakiku, berhenti meneriakiku
» Pada bagian breakdown, narator akhirnya memohon agar orang tersebut berhenti mengganggunya, menunjukkan keinginan untuk bebas dari semua kebisingan dan konflik.
Reff:
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Bermuka dua, terjebak di tengah-tengah
Too late
» Terlambat
Counting to zero
» Sudah terlambat, menghitung hingga nol
You should have recognized
» Kamu seharusnya sudah mengenali
It’s too late for choosing sides
» Seharusnya kau menyadarinya, sudah terlambat untuk memilih sisi
Two faced
» Bermuka dua
Caught in the middle
» Terjebak di tengah-tengah
» Bagian ini mengulang kembali tema utama lagu, yaitu kelelahan narator dengan hubungan yang penuh dengan kebohongan dan permainan dua muka.
Post-Reff:
Caught in the middle
» Terjebak di tengah-tengah
Caught in the middle
» Terjebak di tengah-tengah
Caught in the middle
» Terjebak di tengah-tengah
Caught in the middle (Two faced)
» Terjebak di tengah-tengah (Bermuka dua)
» Post-reff ini menyiratkan rasa tak berdaya narator yang masih merasa terperangkap dalam hubungan tersebut.
Outro:
Is that what it is?
» Ya, itulah kenyataannya
That’s what it is
» Ya, itulah kenyataannya
Ha-ha-ha-ha-ha
» Ha-ha-ha-ha-ha
We’re on the same page right now
» Kita berada di halaman yang sama sekarang
» Outro ini memberikan kesan sinis, di mana narator tampaknya menerima kenyataan bahwa mereka memang berada dalam situasi yang sama-sama tidak sehat, dan kini narator menyadari kebenaran yang sebenarnya.
Interaksi Video
No. | 👀 | 👍 | 💬 | Tanggal |
---|---|---|---|---|
1 | 2.589.742 | 294.000 | 20.519 | 14 November 2024 |
… | ||||
27 |
Tentang Lagu Two Faced | Linkin Park
Vokalis | : | Emily Armstrong feat Mike Shinoda |
Programmer | : | Mr. Hahn |
Mixing | : | Rich Costey |
Mastering | : | Emerson Mancini |
Gitaris | : | Brad Delson |
Tampilkan Musisi Selengkapnya
Album Linkin Park:
MeLirik Lagu Two Faced
Salam #MasBro #MbakBro
Yuk MeLirik makna/artinya
1. Linkin Park?
Apa arti lagu ini?
Maknanya menceritakan tentang apa?
Nanti kami akan wawancara musisinya. Kita ceritain disini nanti ya.
2. musikIN
Lagu ini menggambarkan perasaan terjebak di tengah-tengah situasi penuh manipulasi dan kebohongan.
Di bait pertama, penyanyi menggambarkan dirinya berada di ujung tanduk, merasa sudah terlalu dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakjujuran.
Dia mulai sadar kalau ini bukan tempat yang aman dan mulai kehilangan kontrol atas apa yang terjadi😵.
Di bagian pre-reff, muncul kebingungan karena semua “kebenaran” yang ada ternyata nggak sepenuhnya benar.
Terasa seperti berada dalam dunia abu-abu, di mana nggak ada aturan yang adil dan semuanya terasa penuh jebakan.
Mau keluar dari situasi ini, tapi rasanya juga sulit banget buat benar-benar mengabaikannya😞.
Reff “Two faced, caught in the middle” menunjukkan betapa sakitnya mengetahui bahwa orang yang dia percaya ternyata memiliki sisi ganda.
Terlambat untuk memilih pihak, karena semua sudah terungkap dan rasa pengkhianatan itu terlalu besar.
Ini adalah momen di mana seseorang sadar sudah dipermainkan dan nggak bisa kembali lagi😣.
Bridge dan breakdown semakin mempertegas betapa kacau situasi ini.
Terlalu banyak kebisingan, teriakan, dan manipulasi sampai si penyanyi merasa nggak bisa mendengar pikirannya sendiri.
Semua ini bikin kepala penuh, seakan-akan nggak ada ruang untuk berpikir jernih.
Lagu ini benar-benar menggambarkan rasa frustrasi dan sakit hati karena dipermainkan oleh orang yang dua muka😤.
Kalau kamu pernah merasa dikhianati atau ada orang dua muka di hidupmu, share lagu ini ke teman atau keluargamu yang bisa relate.
Bisa jadi mereka juga menemukan kekuatan lewat lagu ini👊💥!.
3. namamu disini
Punya cerita tentang lagu di atas?
ceritaIN ceritamu di sini↗️
Dan mulai menghasilkan dari tulisanmu
Suka menulis?
Mau menghasilkan dari tulisan mu?
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Baca Juga
Menghasilkan uang dari menulis makna lagu
#MENULISdapatuang dari menulis chord lagu
FAQ
Apa aja sih Fertanyaan Aku paling sering ditanyaQin?
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu di sini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih:
youtu.be dibuka pukul 08.27 WIB pada hari Kamis tanggal 14 November 2024
Kata kunci sering dicari:
MeLirik, Makna, Makna Lagu,
musikIN,
Two Faced, Linkin Park, Two Faced Linkin Park
Makna Lagu Two Faced, Makna Lagu Linkin Park, Makna Lagu Two Faced Linkin Park, Lagu T, Musisi L,
lagu gratis, lagu lagu, lagu terbaru, lirik, lirik lagu, Ulasan, Makna lagu, kapanlagi, azlyrics, sonora, kompas, tribun, lirik lagu indonesia, arti lagu, menceritakan tentang apa,
Orang Terkait:
Mike Shinoda, Mike Shinoda, Brad Delson, Colin Brittain, Mr. Hahn, Emily Armstrong, Emily Armstrong, Mike Shinoda, Mr. Hahn, Rich Costey, Emerson Mancini, Brad Delson, Colin Brittain, Brad Delson, Colin Brittain, Dave Farrell, Jeff Citron, Warner Records, Warner Records, Linkin Park, LLC, Linkin Park, LLC, Joe Hahn, WL Boyd, Swartz/Boyd Productions, Danny Gomez, Adam Evans, Eduardo Capriles, Lawrence Le, Nick Lombardo, Joe McGill, Alexis Espadas, Mark Holmes, Meesh Daranyi, Tiffany Puhy-Jenkins, Efi Green, Gulsen Kan, Carolina Ballesteros, Emily Zempel, Thank You 92, Thank You 92, Mike Carson, Valtteri Laihanen, Emile Frederick, Celine Royer, Tyler Santangelo, Michael Hankowsky, Sturdy, Seth Griffiths, Earlybird Visual, Igor Kovalik, Thomas Moser, Adolfo Martinelli, Adam Casillas, William Chase, John Chidley, Ricki Cook, Abigail Dannewitz, Lorenzo Errico, Lucas Parr, Tracy Robar, Adam Ruehmer, Joe Skarz, Ben Young
Hal Terkait:
Musik Amerika Serikat, Pop, Rock, Heavy Metal
Tanggal Terkait:
14, November, 2024, 14 November, November 2024, 14 November 2024
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.