#ceritaIN #cerpen #karangananaksulung #by-Linda Aulia Putri
Hallooo. Semua nya kenalin nih saya Linda Aulia Putri, saya sekarang masih duduk di bangku SMK tepatnya di SMK Wikrama 1 Garut.
Saya disini cuman ingin menceritakan lika-liku kehidupan saya sebagai anak pertama hehehe*_Untukmu, anak sulung Perempuan_*Katanya anak sulung perempuan bahunya harus sekuat baja, hati nya harus setegar karang. Katanya anak pertama perempuan harus bertindak sebagai tulang punggung keluarga, harus tegas, harus cerdas dan mampu bertingkalir. Harus bijak dan harus tangguh, karna kelak dia yang akan di jadikan contoh untuk adik adik nya. Orang tuanya sering bilang _”kalau dari awal sudah lurus pasti sampai akhir akan terus lurus”_. Besar tanggung jawab nya, harapan diketakkam oleh ayah ibu di pundak nya, karena kelak ia yang akan membawa nama baik mereka, setiap hari bangun dengan isi pikiran yang sama, tekannan yang sama, setiap hari memaksakan diri melawan keterbatassan, menangis diam diam saat keadaan selalu memcoba mengujuk nya.
Baca Juga
1. Menunda yang Ga Seharusnya Ditunda
2. Tuhan Bisa Kendaliin Manusia Ga?
Kenyataan yang menyebalkan kalau ia anak pertama yang terus menamparnya, tidak bisa di bantah, tidak bisa di tolak. Orang orang di sekitar bahkan dirinya lupa bahwa dia juga manusia, kalau kemampuannya terbatas. Kamu hebat, tak selalu tentang rumah dan sekolah. Untukmu gadis kuat yang sedang membaca ini, bukan salah keadaan, bukan salah mu, dan bukan salah keluargamu jiga menaruh harapan kepadamu, ini bukan salah siapapun, sesuatu yang dinamakan takdir adalah cara tuhan menampamu cantik luar dalam. Maka dari itu jangan menyerah, jangan marah, teruslah melangkah, teruslag berjuang, teruslah belajar jadi diri yang baik, aku tidak tau siapa kamu yang aku tau kamu cukup baik menjadi kakak, untuk menjadi anak, dan untuk jadi apapun yang kamu mau dan yang seharusnya kamu lakukan.
Sampai jumpa… Kelak beritahu aku kabar bahagia dari perjuangan mu… Semoga Berhasilll. Kami mencintai mu Sangat…
7 April 2021. Terimakasih sudah mampir untuk membaca keluh kesah anak perempuan pertama..
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.