Hanin Dhiya Berkolaborasi dengan Penyanyi Asal Amerika Serikat, Pink Sweat$, untuk Lagu “17” • Hanin Dhiya menyumbangkan suara di lagu “17” bersama Pink Sweat$ • Pink Sweat$ ingin memperluas pendengarnya di Asia.

Lagu ini diproduseri oleh John Hill, seorang Grammy-nominated artist yang memiliki portofolio karya bersama artis papan atas dunia, seperti Pink, Shakira, Khalid, dan Eminem • Proses rekaman dilakukan lewat jarak jauh, dengan mixing engineer Manny Marroquin, pemenang 8x Grammy yang pernah bekerja sama dengan Tony Braxton, Santana, John Legend, dan nama- nama besar lainnya Penyanyi asal Bogor, Hanin Dhiya, berkesempatan untuk berkolaborasi dengan penyanyi asal Amerika Serikat (AS), Pink Sweat$, untuk lagu berjudul “17”.

Ini merupakan pengalaman yang kesekian kalinya bagi jebolan Rising Star Indonesia dan artis multi-platinum ini untuk berkolaborasi dengan artis luar negeri. Sebelumnya, Hanin bernyanyi dengan penyanyi asal Denmark, Christopher. Kemudian, dia juga berkesempatan untuk kolaborasi dengan artis asal Korea Selatan, Nive. Hanin pun sempat berkolaborasi dengan penyanyi dari Malaysia, Aizat Amdan, untuk single berjudul “Ku Mau”. Lagu “17” ini diproduseri oleh Pink Sweat$ dan John Hill, yang juga seorang Grammy-nominated artist yang memiliki portofolio karya segudang lewat berbagai kolaborasi yang dia lakukukan dengan nama-nama papan atas seperti Pink, Shakira, Khalid, dan Eminem.

Demi memperluas pendengar Pink Sweat$ di Asia, Joshua Sarubin yang merupakan tim A&R dari Warner Music Group di Amerika Serikat menginisiasi proyek kolaborasi ini. Hanin Dhiya terpilih sebagai salah satu yang mewakili Asia dalam campaign ini. Di Korea Selatan, Pink Sweat$ diset untuk kolaborasi dengan dua musisi dari Korea, Eill dan DK from Seventeen. Proses rekaman dilakukan jarak jauh. Pink Sweat$ mengirimkan data stems. Diskusi kreatif dilakukan secara online untuk menentukan bagian mana yang akan diisi oleh Hanin. Direkam selama masa karantina, “17” di tangan Hanin direkam di rumahnya sendiri.

Dia kemudian mengirimkan datanya ke AS. Mixing engineer yang mengerjakan proyek ini adalah Manny Marroquin. Dia merupakan Grammy-winning engineer yang telah memenangkan 8x Grammy, serta merupakan salah satu mixing engineer terbaik di AS. Manny pernah mengerjakan mix untuk Toni Braxton, Seal, 2Pac, Alicia Keys, Santana, John Legend, Kanye West, Mariah Carey, John Mayer, Usher, Linkin Park, Bruno Mars, Justin Bieber, SIA, Charlie Puth, Pharrel Williams, Camila Cabello, dan masih banyak nama lainnya. Tentang Hanin Dhiya Hanin Dhiya adalah penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia.

Awalnya dikenal sebagai musisi cover di Youtube, Hanin merupakan salah satu artis multi-platinum yang di-sign oleh Warner Music Indonesia. Dia merilis album pertamanya, Cerita Hanin Dhiya, yang kemudian meraih multi-platinum di Indonesia. Tentang Pink Sweat$ Pink Sweat$ yang bernama asli David Browden adalah penulis lagu dan penyanyi pop/soul/R&B asal AS. EP pertamanya dirilis pada tahun 2018, diberi judul Volume 1.

Single pertamanya, “Honesty” sempat bercokol di Viral Chart-nya Spotify. Nama Pink Sweat$ diambil dari kebiasaannya menggunakan sweatpants berwarna merah muda.