1. Berapa lama sudah kau terbangun? Seraya mencari sisa putih
   mori ke arah rumpun kana, kau berkata kepada sebutir batu
   gamping di jalan setapak itu, “Mereka mencintaimu, sebab kau
   tak menderita insomnia.
2. Di luas meja yang telanjur basah oleh umpama itu
   Terkecoh oleh si matahari dan si jantung, rubahmu
   Makan hitam berulam mata. Mataku barangkali.
3. Malam menarik kafan untuk mayatnya sendiri, setelah betapa
   renta ia berupaya menerangi sebatang jarum dalam mimpimu.
4. Dengarlah, namaku matahari, aku
   perawat kuburan di tepi Mississippi, maka aku tak akan ter-
   kelabui oleh kata-katamu.
5. Kau airmata di ujung jari,
   aku saputangan matahari.
6. Kau benih hujan pagi hari,
   aku payung yang lama iri.
7. Di balik dua butir apel selalu ada sekeping matahari
   Hijau, sehingga pisaumu tentu akan tersipu malu
   Menatap merah yang selalu padam itu.
8. Jika kau dalam gaun merah,
   aku bekas tangan di perutmu.
9. Kau pemilik hujan sepenuh hari,
   aku payung terlampau sembunyi.
10. Di antara perutmu dan piring yang termangu, lapar
    Bisa juga bernama bianglala, yang segera berakhir
    Ketika aku menumpahkan sajakku ke mejamu.

Apa kata bijak yang kau sukai?
Udah pernah cari ulasannya ga?
Coba cari di website ini?
Kalo belum ada, silahkan daftar disini.
Mau tanya? klik kekitaan.com/mauNULIS

Baca Juga : Lawan Orangtua Dengan Karya

Wuhuiii.
Akhirnya selesai juga ya.