1. “Kebanyakan dari kita terlalu takut untuk dihina. Kita lupa bahwa hampir semua tokoh dunia menghadapi hinaan pada zamannya sebelum dicantumkan dalam sejarah”

unsplash.com/Nick Karvounis

2. “Tidak perlu takut. Tunjukkan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengritik”

pixabay.com/Pexels

3. “Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam Semesta bekerja seperti itu”

4. “Menangis tidak membuktikan kau lemah, itu membuktikan kau hidup. Apa yang kau lakukan setelah menangislah penentu lemah atau tidaknya dirimu”

pexels.com/Alex Green

5. “Pengagummu akan pergi setelah kau tak sesuai lagi dengan imajinasinya, tapi orang yang menyayangimu akan tetap tinggal betapa buruknya dirimu”

pexels.com/August de Richelieu

6. “Bangkit. Hidup takkan menunggu”

pexels.com/Mental Health America (MHA)

7. “Wajar untuk terluka, untuk membutuhkan tempat bersandar, untuk tidak baik-baik saja. Bahkan orang terkuat di muka bumi pun pernah berkabung. Sembuh itu butuh waktu, bukan paksaan”

unsplash.com/Kinga Cichewicz

8. “Beberapa orang tinggal di hidupmu agar kau menghargai kenangan. Beberapa orang tinggal di kenangan agar kau menghargai hidupmu”

pixabay.com/FotoKacper

9. “Ketika kehidupan memberi kita episode terburuknya, jangan menyerah. Takkan selamanya kita terluka, takkan selamanya kita berduka”

unsplash.com/Hibrida

Itu dia sembilan quotes kehidupan terbaik dari novel Garis Waktu karya Fiersa Besari.