Salam #MasBro #MbakBro
Siapa sih yang nggak kenal Bapak Gus Dur?
Beliau adalah Presiden Indonesia yang keempat, yang menjabat dari tahun 1999 hingga 2001. Bapak Gus Dur dilahirkan pada tanggal 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang di Pesantren milik kakeknya. Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Putra pasangan KH. Wahid Hasyim dan Hj. Sholeh sejak berusia belasan tahun, beliau sudah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan juga buku-buku. Selain hobinya membaca, beliau juga suka bermain bola, catur dan musik. Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Setelah itu beliau tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Pada 20 Oktober 1999, Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4. Selama menjadi presiden, tidak sedikit pemikiran Gus Dur kontroversial. Beliau wafat pada 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 WIB pada usia 69 tahun.
Kata-Kata Bijak K. H. Abdurrahman Wahid
#MasBro Bapak Gusdur ini memiliki beberapa kata-kata bijak yang mungkin bisa memotivasi #MasBro dan #MbakBro, sekalian!
- Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.
- Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.
- Tuhan tidak perlu di bela karena DIA yang Maha Kuasa.
- Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.
- Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.
- Tuhan tidak perlu di bela karena DIA yang Maha Kuasa.
- Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas. – Abdurrahman Wahid
- Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak. – Abdurrahman Wahid
- Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya. – Abdurrahman Wahid
- Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa. – Abdurrahman Wahid
- Bangsa ini menjadi penakut! Karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah. – Abdurrahman Wahid
- Jika kita berpegang teguh pada dasar-dasar Islam, kemudian kita berusaha untuk mempertahankannya dari sesuatu yang menurut kita sebuah ancaman, maka karena hal ini lah, kita sekarang melihat banyak orang mempertahankan kekuasaan, mempertahankan wilayah, mempertahankan segala hal yang mendasar dengan kepercayaan bahwa mereka membela Islam. – Abdurrahman Wahid
- Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membeda-bedakan. – Abdurrahman Wahid
- Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh? – Abdurrahman Wahid
- Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing. – Abdurrahman Wahid
- Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya. – Abdurrahman Wahid
- Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak. – Abdurrahman Wahid
- Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada, apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya. – Abdurrahman Wahid
- Membiarkan terjadinya korupsi besar-besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus-ritus hanya akan berarti membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju. – Abdurrahman Wahid
- Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin. – Abdurrahman Wahid
- Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya arab, bukan untuk “aku” jadi “ana” bukan “sampean” jadi “antum”, “sedulur” jadi “akhi”. Pertahankan apa yang jadi milik kita, kita harus serap ajarannya bukan budaya Arabnya. – Abdurrahman Wahid
- Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan keindonesiaan yang telah terbentuk. – Abdurrahman Wahid
- Tergantung pemerintah. Kalau pemerintah campur tangan terus dalam segala hal yang terjadi, adalah kami tidak ada jalan lain adalah membisikkan pada para pemilih golput aja bareng-bareng. – Abdurrahman Wahid
Nah, sekira nya begitu kata-kata bijak dari Bapak K. H. Abdurrahman Wahid, kata-kata bijak mana nih yang kalian suka? Komen di atas ya!
Seneng bisa berbagi, Semoga bermanfaat, ya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.