10++ Jenis Musik Tradisional Indonesia Beserta Fungsinya

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kekayaan alamnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari hasil sumber daya alam darat hingga lautnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Begitu pun dengan keanekaragaman budayanya, di mana setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari setiap sisi kehidupannya.

Setiap musik tradisional memiliki ciri khas masing-masing, dan tidak jarang, musik ini mewakili bagaimana suasana di daerah tersebut. Meski terbilang tradisional, kekhasan dan keunikan musik tradisional ini tidak dimiliki musik modern yang ada saat ini.

Musik tradisional ini juga memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari musik tradisional inilah yang menunjukkan kedudukan dan perannya dalam tradisi maupun kehidupan masyarakat daerah tersebut sehari – hari

Berikut Fungsi Musik Tradisional :

  1. Penggiring Upacara Adat ( Ritual )
  2. Pengiring Tarian
  3. Sarana Hiburan
  4. Sarana Komunikasi
  5. Sarana Ekonomi

Jenis Musik Tradisional

• Gambang Kromong dari Betawi

Beberapa jenis musik tradisional yang ada di Indonesia antara lain :

Awalnya jenis musik tradisional gambang kromong menggunakan nada pentatonis (lima nada) dan alat-alat musik Tiongkok. Namun, sekarang musik tradisional ini telah berkembang dengan melibatkan unsur-unsur alat musik modern. Lagu-lagunya yang dinyanyikan pasangan pria dan wanita bersifat sindiran jenaka.

• Keroncong dari Jakarta

Jenis musik tradisional ini merupakan warisan atau setidaknya pengaruh dari bangsa Portugis. Namun, oleh para pemusik Indonesia, kemudian dikembangkan dengan memasukkan unsur-unsur alat musik tradisional seperti gamelan, dan jadilah langgam Jawa.

• Gong Luang dari Bali

Jenis musik tradisional ini hampir mirip gendhing Jawa, karena jenis alat musik dan nada suaranya serupa meskipun tidak sama. Citarasa gong luang lebih meriah dibanding gendhing Jawa.

• Karang Dodou dari Kalimantan Timur

Jenis musik tradisional ini tergolong musik tradisi yang digunakan dalam upacara adat, yaitu saat kelahiran, untuk mengiringi pembacaan mantra-mantra saat pemberian nama bayi.

• Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat

Musik tradisional ini juga tergolong musik tradisi masyarakat Baduy yang dimainkan untuk mengiringi tarian musim tanam.

• Huda dari Minangkabau

Musik tradisional ini bernuansa Islami dan unik, karena terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, termasuk di dalamnya Salaulaik Dulang. Salaulaik merupakan musik asli Tanah Minang.

• Kombi dari Papua

Jenis musik tradisional bersuara gendang ini menggunakan bambu berlobang yang diberi tali sayatan rotan, dan tidak menggunakan tifa. Dari arti katanya sebenarnya alat musik petik, namun cara memainkannya dengan rotan ditepuk. Musik tradisional ini digunakan untuk hiburan dan upacara adat.

• Cilokak dari Lombok

Musik tradisional ini menggunakan beberapa alat musik, antara lain drum, biola, seruling, gambus, gong, dan lain-lain.

• Krumpyung dari Yogyakarta/Jawa Tengah

Jenis musik tradisional ini menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu, semacam angklung yang nada suaranya seperti gambang dan gong bumbung tiup. Meskipun jarang, krumpyung dimainkan bersama musik tradisional lainnya yaitu gejog lesung. Gejog lesung adalah suara menumbuk padi, namun berirama.

• Sasando dari Rote

Musik petik tradisional ini unik, karena meskipun berasal dari daerah Indonesia Timur nadanya bercorak salendro dan pelog mirip kecapi Sunda dan siter Jawa.

• Painting dari Kalimantan Selatan

Musik tradisional ini menggunakan alat utama alat petik dan dilengkapi dengan alat-alat musik lainnya, seperti babaun, agung, marakas dan talinting.

• Tingkilan dari Kalimantan Timur

Musik tradisional ini menggunakan alat utama gambus, ketipung, dan biola. Jenis musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi tarian, nyanyian hiburan maupun upacara adat.


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan